Facebook yang dulu dikenal dengan facemash dalam sejarah awal pembuatannya, dimana Mark Zuckerberg memberikan program gratis kepada mahasiswa Harvard untuk dapat bersosialisasi di antara mereka. Friendster yang dulu kita kenal mempunyai banyak pengguna sekarang serasa sudah usang. Betapa tidak, baru beberapa bulan hampir ratusan ribu pengguna media sosial ini. Dengan fitur yang setiap periodenya diupgrade banyak pengguna yang lebih memilih menggunakannya.
Dibandingkan dengan situs microblogging twitter yang dirasa memang lebih sulit. Apalagi dengan game-game yang terdapat di dalamnya tentunya para pengguna lebih nyaman dan terhibur. Tidak sedikit dari situs-situs terkenal yang sinkron dengan media ini, sehingga dengan mensikronkan semakin banyak pengguna yang mengunjungi situs tersebut.
Facebook dapat dikatakan sebagai media sosial modern, dengan melihat banyak fitur yang tersedia seolah-olah kita hidup dengan berbagai pilihan yang sesuai dengan yang kita inginkan. Teman, jodoh bahkan mencari pekerjaan di situs ini dapat menjadi mudah dengan mengikuti di sebuah grup yang dibuat atau pada fan page. Namun perlu diingat bahwa perlunya kita bersosialisasi di dunia maya seperti di dunia nyata yang diharuskan mempunyai etika yang baik. Kalau tidak bisa berakibat buruk pada pengguna. Sebaiknya dalam penggunaannya perlu berhati-hati dan memperhatikan tata krama. Informasi terakhir menyebutkan bahwasanya fitur yang ada di dalamnya saling keterkaitan dengan bagaimana kita bersosialisasi. Siapa yang kita kenal maupun menjadi teman kita dengan media ini ada saling keterkaitan. Penggunaanya hampir persis dengan kehidupan nyata yang sedang kita jalani.
Facebook bahkan sudah menjadi perusahaan yang sahamnya sudah melonjak dari tahun ke tahun. Bisa dikatakan merupakan salah satu perusahaan dengan jenis media sosial yang besar dan terpopuler tentunya. Setiap perubahan desai programnya tentunya dapat menyenagkan para pengguna. Baik dalam bentuk pengoberasiannya hingga media hiburan seperti game dapat kita nikmati. Dengan media ini pula para penulis bisa saja menumpahkan karyanya ke dalam beberapa tulisan. Dibandingkan dengan twitter yang berisi 140 karakter.