Dasar penulisan online sebenarnya tetap berasal dari ilmu jurnalisme umum, namun perbedaan media menjadikan munculnya beberapa pendekatan yang sedikit berbeda.
Berikut ini adalah 3 kesalahan penulis yang harus Anda hindari di dalam penulisan konten blog atau website:
Membuat sebuah judul yang heboh dan menarik perhatian pembaca media offline belum tentu akan menghasilkan jumlah pembaca yang sama jika diterapkan di penulisan online. Pembaca hanya mengetikkan kata kunci di search engine dan memilih satu atau beberapa konten yang menurut dia menarik untuk dia baca. Berbeda dengan seorang pembeli koran yang cenderung untuk membaca hampir semua isi berita di dalam koran tersebut, dalam dunia offline prioritas memang terletak pada title artikel yang cukup merangsang bagi pembaca.
Mungkin akan lebih mudah jika saya memberikan sebuah contoh :
Salah ----> "Cara Membuat Tempe - Edisi #4"
Benar ----> "Cara Membuat Tempe"
Mungkin penulis sedang gemar menuliskan tentang cara membuat tempe, dan mungkin dipecahnya menjadi beberapa bagian artikel (berseri), namun dalam dunia online hal ini kurang efektif. Pembaca mungkin tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bahwa Anda menuliskan lebih dari satu artikel untuk menjabarkan cara membuat tempe. Yang akan terjadi ketika pembaca membaca "Cara Membuat Tempe - Edisi #4" di dalam website Anda adalah pembaca tersebut mendapati artikel Anda terputus dan tidak lengkap. Kemungkinan besar dia akan kembali browsing dengan search engine untuk mendapatkan artikel cara membuat tempe yang lengkap.
Dalam salah satu tehnik SEO (Search Engine Optimization) dikenal satu prinsip penggunaan typo keyword. Namun saran saya hindarilah cara ini karena ini justru akan menurunkan pamor Anda sebagai seorang ahli di mata para pembaca artikel Anda.
Ketiga hal diatas adalah 3 kesalahan fatal yang sering kita jumpai di dunia online, usahakan untuk menghindari melakukan ketiga hal tersebut dan tetap fokus pada memberikan sebuah artikel yang bermanfaat bagi pembaca Anda.
Photo Source